Kue Cokelat Beraroma Natal
Tuva tersenyum begitu bunyi pemanggang berdenting, segera dikeluarkan kue cokelat yang sudah matang itu. Dengan hati-hati dia letakkan nampan di atas meja yang tepat menghadap jalan. Salju turun dengan lebatnya sejak malam Natal dimulai, tapi tak lantas melunturkan semangat orang-orang untuk pergi ke Gereja. Berbalutkan mantel tebal juga penutup kepala, mereka beramai-ramai menjejak salju putih kota Oslo. Tadinya Tuva sempat menelpon Asgrim, kekasihnya yang berada di Tromso, berharap mereka bisa menghabisakan waktu sehari saja bersama, tetapi nyatanya di saat libur Natal pun pekerjaan masih saja menahannya. Walaupun begitu Tuva senang karena mereka masih sempat berbincang melalui panggilan video. Asalkan dapat melihatnya, Tuva sudah senang. Kini kue-kue kering itu sudah berpindah tempat ke dalam toples kaca yang disiapkannya, selanjutnya Tuva bergabung dalam godaan kehangatan yang ditawarkan sofa dan perapian rumahnya. Suasana yang selalu mengingatkannya pada kampung halamannya. Tiap N...