Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Mentari Malam

Udara dingin yang menusuk di atas gunung, tidak lagi mematikan tulang karena semuanya pantas untuk kupandang dari sini. Aku terdiam menatap matahari yang tenggelam pada lipatan langit, pendar oranye yang sempurna. Tubuh ini terduduk di antara hamparan rumput liar yang lembab terbungkus embun, gerimis turun beberapa waktu lalu. Dan aku di sini menyiksa diriku dengan suhu yang sangat mungkin memicu hipotermia karena tubuh yang hanya berbalut kardigan tipis berwarna mocha . Haha, tentu saja tidak—tapi aku juga tidak peduli bila itu terjadi.  Bukankah kita harus menemukan sedikit keindahan dalam hidup? Misalnya, dengan menyaksikan sunset thing ini yang ternyata banyak membantu dalam mencegahku untuk melompat dari tumpukan batu terjal di atas sini dan berakhir menjadi risoles berbalut kerikil renyah. Aku berdecak dengan pemikiran itu. Itulah yang terjadi kalau kau berkelana sendirian—ke gunung untuk menenangkan diri, jadi saranku bawalah seseorang. Sial, semuanya jelas sekarang. Aku me...