Membahagiakan Diri dengan Bersyukur
Bahagia. Sebenarnya apa definisi bahagia bagi setiap orang? Apakah list panjang
berisi keinginan yang kamu ajukan kepada Yang Empunya Dunia menjadi jawabannya?
Tidak, walaupun manusia
adalah makhluk yang dinamis dan sarat akan perubahan agar hidupnya
tetap berjalan. Sehingga wajar saja apabila kita memiliki catatan akan sesuatu yang ingin kita capai nantinya.
Mempunyai suatu keinginan itu hal yang lumrah. Namun, di sisi lain kita perlu memiliki kesadaran mana hal yang kita butuhkan dan mana hal yang kita inginkan. Jika sepanjang hidup hanya diisi dengan meraih hal-hal yang kamu inginkan, tapi tidak dibutuhkan, bukankah itu memaksa diri? Alih-alih merasa bahagia, yang kamu dapat hanyalah gelisah dan perasaan ruwet karena tidak berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Saat
beranjak remaja aku berpikir keras, begitu banyak hal yang ingin aku ‘miliki’ layaknya apa yang teman sebayaku lakukan. Tetapi aku tak dapat mengikutinya. Jiwa muda memang sulit untuk ditolak, terlebih dengan keadaan pemikiran
yang belum stabil, dan pengendalian diri yang rendah.
Di
saat teman sebayaku mulai membicarakan pakaian dengan merk terbaru. Hangout dan shopping bersama
di waktu libur. Membeli buku yang mereka inginkan, membeli makanan enak setiap
minggu. Di saat itu aku hanya boleh memakannya 1 tahun sekali, belanja baju
seperlunya, mungkin terakhir kali aku membeli satu outfit itu
5 tahun yang lalu. Rasanya kesal dan tidak adil untukku, aku benar-benar ingin menggunakan uang tabunganku waktu itu.
Dari cerita pengalaman pribadiku tadi, terbukti sesuatu. Orang yang keinginannya tidak tercapai akan menimbulkan perasaan tidak puas di dalam hatinya, sehingga terkadang membuat orang tersebut melakukan apa saja demi keinginannya bisa tercapai. Ini tidak akan tercapai bila kita telah berbesar hati untuk mensyukuri segala aspek yang hadir dalam kehidupan masing-masing.
Membandingkan diri dengan orang lain hingga muncul perasaan iri, bisa berbahaya untuk kita sendiri. Kita tak dapat melihat apa yang ada di dalam diri, melainkan memenuhi diri dengan energi negatif menginginkan milik orang lain.
Lihatlah Tuhan telah memberikan banyak hal bagimu dan tidak ada diantaranya yang tidak pantas untukmu. Bilamana kamu belum mendapatkannya, bercerminlah apakah kamu sudah pantas mendapatkannya? Pantaskanlah diri untuk mendapat sesuatu yang kamu inginkan, saat kamu membutuhkannya maka Tuhan pasti akan memberikannya.
Kamu tidak akan mendapatkan kekayaan, entah itu kekayaan pengetahuan ataupun materi jika kamu dianggap belum pantas untuk memegang tanggung jawab itu. Belajarlah mengolah hal-hal kecil yang ada di sekitarmu, jangan melihat terlalu jauh ke dalam mata kesempurnaan orang lain.
Mensyukuri apa yang kita miliki membuat jalan Tuhan untuk masuk dan memberikan berkat yang lebih besar bagi kita terbuka semakin lebar. Jangan tolak jalan Tuhan yang ingin menyentuh hidupmu menjadi lebih baik. Hilangkanlah energi-energi negatif atas kecemburuan dan keinginan duniawi semata. Penuhi jiwamu dengan God things. Maka kamu tak akan mengeluh lagi soal apa yang belum kamu miliki. Kamu hanya tidak tahu, ketika kamu mensyukuri sesuatu, Tuhan menambahkan bahagiamu lebih besar lagi.
Terima kasih dan Tuhan memberkati!

Komentar
Posting Komentar