Transformasi Perangkak
Salah satu kegiatan yang paling saya suka lakukan adalah merenung. Banyak waktu saya tersita untuk merenungi banyak hal, yang diantaranya
lebih merujuk pada kesedihan. Saya kadang frustasi karena otak ini berkelana dengan
sendirinya. Tapi bukankah Tuhan selalu baik? Ada saja hal baik yang ternyata Ia
rencanakan.
Tiba-tiba saya merenungkan, sepertinya tidak semua orang dapat mengambil hikmah dari apa yang ia alami dalam hidup. Belajar
dari pengalaman yang ia dapatkan. Tak semua orang beruntung karena tak semua
orang belajar untuk maju. Ada orang yang mempunyai banyak kesempatan untuk
merasakan berbagai pengalaman, tapi tak memetik banyak. Ada pula orang yang
mendapat sedikit kesempatan, namun dapat memetik banyak dari itu.
Tidak penting kamu ada di posisi mana, yang penting
setelah kamu membaca tulisan ini saya harap kamu belajar untuk jadi lebih baik. Sayang,
hidup ini sungguh tentang belajar dan belajar..
Manusia suka berada di atas, itulah kenapa kadang kita
membandingkan diri kita dengan yang lain. Untuk memastikan kita lebih dari
mereka, bukankah begitu? Jika orang lain lebih dari kita, putus asa sering
datang menghadang.
Saya tak elaknya juga sama seperti kalian. Sangat sering membandingkan
diri saya dengan orang lain. Karena menurut saya pendapat orang lain berpengaruh
besar bagi saya. Dan apa yang mereka lakukan pun membentuk pribadi saya. Hanya saja
saya merasa resah, mengapa mereka dapat mencapai itu dengan mudahnya? Sedangkan saya disini bergulat dengan diri saya sendiri, saya tertinggal jauh di belakang.
Apa kamu pernah merasa begitu?
Saya melihat ke depan, rasanya saya bukan apa-apa dengan
mereka yang berbaris di garis depan. Contoh nyatanya saja sekarang, saat kebanyakan
teman saya sudah bekerja di tanah orang sambil menyusun skripsi mereka, saya justru
masih berdiam diri di kota kecil saya menunggu panggilan kuliah. Miris menghadapi kenyataan
bahwa saya jadi pengangguran. Terlihat seperti iri ya, tapi tidak sepenuhnya begitu. Keadaan itu menyadarkan pikiran saya, sehingga saya kalut karena melihat itu, rasanya ingin
mengejar mereka untuk berada di garis yang sama. Namun ya, tidak bisa. Karena jalan saya
dan jalan mereka berbeda.
Saya merenung, mengapa saya dihadapkan dengan keadaan ini? Mengapa
orang lain berlari dan saya masih saja seperti berjalan di tempat? Seharusnya saya sudah bekerja. Namun saya memilih untuk menunggu di pekerjaan terbuka di tanah
kelahiranku sendiri. Apakah saya yang kurang berusaha? Apakah salah jika saya mengabaikan peluang itu melamar kerja di pulau seberang?
Kemudian saya meyakinkan diri. Ya, benar. Semua ini adalah pilihan yang saya ambil. Saya seorang dewasa dan saya harus mampu
mempertanggungjawabkan pilihan saya. Tidak ada yang salah dengan menunggu. Tidak ada
yang salah dengan tertinggal. Pada akhirnya saya akan mencapai fase yang sama
dengan mereka kan?
Tidak ada yang cepat dan tidak ada yang lambat dalam hidup, hal-hal itu akan tepat karena itulah yang terbaik untuk kita. Selama ini kita mendapat pelajaran dari semua hal yang datang
ke dalam kehidupan kita, tak satu pun hadir tanpa arti. Mungkin kadang
membingungkan, tapi itulah hidup. Meminta kita untuk melihat dunia dalam
jangkauan yang lebih luas, sehingga kita tahu apa itu arti bersyukur.
Hidup ini bukan perlombaan, bukan soal cepat atau lambat,
bukan juga soal siapa yang tercepat meraih garis finish. Hidup ini soal menjadi
manusia. Kita manusia yang penuh dengan proses, dan untuk menjadi
manusia yang seutuhnya setiap orang punya tahapnya masing-masing sebelum
akhirnya berbuah.
Sekarang yang lain boleh berlari. Dan kamu? Merangkak. Tak
apa, sungguh.. asalkan kamu tetap melangkah. Tak apa merangkak untuk meraih
koin-koin ke dalam tabungan hidupmu.. Tak akan ada yang bisa menghentikanmu saat
kamu memutuskan untuk maju.
Lama kamu merangkak, kakimu akan cukup kuat untuk
berdiri, dan ketika pondasimu itu telah mampu membawamu berlari, maka kamu akan
melesat. Dan akan tiba masanya kamu bahagia saat menoleh ke belakang. Karena kamu
tahu kamu yang sekarang adalah kamu yang bertranformasi. Si manusia perangkak
yang tak kenal lelah untuk melangkah.
Thank you and God bless!
Sumber gambar : Pinterest
Thank you and God bless!
Sumber gambar : Pinterest

Komentar
Posting Komentar