Negative Pride


Keberhasilan telah membuat banyak orang tersesat dalam lautan kesombongan. Merasa diri yang paling benar, baik, pintar, kaya sampai lupa bagaimana dirinya yang dulu sebelum mencapai keberhasilan saat ini.

Memang betul hal tersebut kamu raih sebagai hasil dari kerja kerasmu, tetapi itu tak serta merta membuatmu dapat merendahkan orang lain, apalagi mereka yang di waktu tersulitmu ada untuk menolongmu.

Begitu mudah untuk lupa, begitu mudah untuk menjatuhkan orang lain jika mata kita sudah tertutup dengan banyaknya yang kita miliki. Yang sebenarnya kita tahu itu bukan sesuatu yang abadi. Wajah rupawan, kekayaan melimpah, jabatan tinggi, dan segala hal lainnya merupakan harta duniawi.

Sadarlah wajah akan mengkerut oleh usia, harta dapat habis, jabatan tak selamanya bisa diduduki. Lalu untuk apa kamu mengejar itu semua secara berlebihan? Menjadi tak pernah puas dan menganggap diri paling superior di antara manusia lainnya.

Mungkin kamu belum pernah bertemu dengan seseorang yang berada lebih darimu. Yang ada pada posisimu tapi tak bertingkah sepertimu. Malu lah kamu bila melihatnya, itu pun jika kamu sempat berpikir untuk berkaca.

Tentu sebagai manusia kita selalu ingin meningkatkan diri lebih dan lebih lagi. Namun, akan semakin baik bila peningkatan diri itu tidak hanya soal kuantitas, tentang seberapa banyak yang dapat kamu miliki dibandingkan dirimu dulu. Tapi juga menyangkut soal kualitas diri, sanggupkah kita mengemban apa-apa yang akan diberikan pada kita nanti?

Jika kapasitas diri kita hanya sebanyak satu gelas air, maka tentu satu termos air tidak bisa kita tampung dalam diri kita. Disitulah tantangan yang sebenarnya dari diberikan sesuatu yang besar seperti kekayaan, kekuasaan, dsb. Karena tidak semua orang memiliki kapasitas diri yang cukup untuk mengelolanya yang pada akhirnya justru berujung pada kejatuhan.

Contoh saja orang miskin yang kaya mendadak karena lotre, harta tersebut dapat habis dengan cepat di tangannya sebab yang ada dipikirkan hanya kesenangan untuk memuaskan dirinya sendiri. Ingat sebuah kata bijak sederhana? Easy to get, easy to lose.

Dari situ ada baiknya hargai setiap orang yang kamu temui sebagai manusia yang sama sepertimu. Tidak peduli kamu berada di atas mereka, mereka yang berada di atasmu, semua hanya soal amanat yang Tuhan berikan pada setiap insan. Tenang saja, kita telah memiliki porsi masing-masing, tidak lebih, tidak kurang.

Ingatlah tidak ada yang abadi di dunia, jadi bersikaplah seperti hal yang diberikan padamu sebatas sebagai kesempatan dari Tuhan untuk kamu dapat melayani Dia.

Stay humble and use it wisely.
.
.
Sumber gambar : Pinterest

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How Wonderful You Truly Are

Impossible Possible

A Tale of the Beautiful Swan and the Ugly Duck