Melatih Disiplin Diri
![]() |
Salah satu permasalahan terbesar dalam melakukan sesuatu adalah bagaimana cara kita untuk bisa menyelesaikannya. Ya, menyelesaikannya. Hal itu tak semudah kedengarannya dan kadang kita tidak sadar kita adalah salah satu dari sekian orang yang tidak menyelesaikan sesuatu sampai final.
Saat memiliki tugas sekolah untuk diselesaikan atau harus pergi olahraga, kita sering merasa malas atau malah terdistraksi dengan sosial media yang berujung menunda. Malas dan suka menunda-nunda perlu dibedakan. Malas adalah perasaan ketika kamu tidak ingin melakukan kegiatan apapun, sedangkan suka menunda-nunda terjadi karena ada hal yang lebih asyik untuk dilakukan daripada tugas kamu, ini berarti kamu menganggap tugasmu sulit untuk diselesaikan. Tetapi malas ataupun suka menunda pekerjaan, keduanya dapat menghambat kegiatanmu yang lainnya.
Misalnya saja pada contoh nyata yang pernah aku alami. Pada waktu aku masih duduk di sekolah dasar aku termasuk orang yang suka datang saat matahari sudah di atas kepala, padahal waktu itu aku sedang kebagian jadwal piket. Ada denda yang diberikan kalau siswa tidak melaksanakan piket. Nah, kebetulas di anggota piketku ada satu orang anak yang paling rajin, dia akan datang ke sekolah pagi-pagi sekali dan menyelesaikan semua tugas piket. Hal itu membuat kami--aku dan anggota piket lainnya--mengeluhkan sikapnya yang kelewat rajin itu sampai membuat kami nyaris kena denda tiap minggu kalau tidak berebut tugas piket (kami sampai harus membuang sampah berdua untuk menghindari denda, yang bisa dilakukan satu orang saja). Bagi anak SD itu akan mengurangi uang jajan kami, dan kami tidak suka itu. Kadang pula kami sampai harus tergesa-gesa menyelesaikan tugas piket sebelum guru datang, sebab bel sudah berbunyi, sedangkan si rajin ini tidak membantu karena memang tugasnya sudah selesai.
Kami begitu malas untuk melakukan tugas piket dan menganggapnya tidak penting, jadi kami tetap datang agak siang. Padahal kalau ada ulangan, pastilah kami datang lebih pagi untuk belajar bersama. Dan itu bukan salah si rajin yang selalu datang kepagian, kami saja yang tidak disiplin. Yang harusnya kami sadari tugas sekecil apapun haruslah dituntaskan dengan baik, entah ada orang lain yang melihat ataupun tidak. Karena menjadi disiplin untuk menuntaskan pekerjaan bukan soal apresiasi dari luar, tapi bagaimana kita membawa disiplin sebagai sebuah nilai penting yang memberi efek besar utamanya bagi kehidupan personal kita.
Aku punya sedikit saran bagaimana caranya agar bisa menjadi disiplin dalam menuntaskan kegiatanmu. Tidak perlu memulai dari hal yang besar, karena bagiku perubahan yang meluas dan serentak itu hanya akan membuat diri kita terkejut dan malah semakin tak ingin melakukannya. Kalau begitu marilah memulai dari hal sederhana.
"Take action when you want to do something and when you don't."
Kalimat itu aku dapatkan setelah membaca salah satu artikel dari Forbes, 22 Microhabits That Will Completely Change Your Life in A Year. Kalimat di atas musti kamu tanamkan di kepalamu bahwa terlepas dari kamu ingin melakukan tugasmu atau tidak, tugas itu tetap harus diselesaikan. Mood kamu tidak boleh memengaruhimu dalam menyelesaikan tugas karena mood tidak ada kaitannya dengan kompetensimu. Sadari itu.
Mulailah membiasakan dan bila perlu memaksa diri kamu untuk duduk dan mengambil tugas yang harus kamu kerjakan. Bahkan fakta psikologis mengatakan, bila kita sedang merasa malas, mencoba untuk mengerjakan tugas kita selama dua menit saja bisa membantu menghilangkan perasaan malas itu. Ini bisa menjadi salah satu trik untuk dilakukan.
Namun, tetap penting bagi kamu untuk belajar mengendalikan emosi kamu agar tidak mencampuri pikiran jernihmu, sehingga kamu bisa menuntaskan tugas dengan baik. Yang ini tidak hanya akan berdampak pada kehidupan profesional, tapi juga dalam kehidupan sosial.
Semoga bermanfaat.
Namun, tetap penting bagi kamu untuk belajar mengendalikan emosi kamu agar tidak mencampuri pikiran jernihmu, sehingga kamu bisa menuntaskan tugas dengan baik. Yang ini tidak hanya akan berdampak pada kehidupan profesional, tapi juga dalam kehidupan sosial.
Semoga bermanfaat.
.
.
Sumber gambar : Pinterest

Komentar
Posting Komentar