Jikalau Ini Adalah Mimpi
Tiba-tiba saja Rain kedatangan pertanyaan yang sudah meninggalkannya bertahun-tahun lamanya, " Jikalau bisa memilih akankah kamu hidup di dunia mimpi atau di dunia nyata? ". Rain masih ingat, bagaimana diri kecilnya menjawab dengan riang, " Tentu saja, dunia nyata! ". Saat itu dunia masih dipenuhi dengan balon warna-warni dan permen karet yang manis. Hingga Rain tidak mengerti mengapa orang-orang dewasa itu menertawakan jawabannya, seolah meledek dirinya yang naif. Sedangkan Rain saat itu, masih sangat terheran mengapa orang dewasa tidak ingin hidup di dunia nyata? Bukankah sekalipun mereka masuk ke dalam dunia mimpi, suatu saat mereka akan terbangun dan menyadari bahwa kebahagiaan yang mereka miliki tidaklah nyata? Rain rasa, ia baru mengerti sekarang. Kini matahari yang dulu sering ia pandang dengan senyuman juga mata yang berbinar, menjadi sangat ia benci kehadirannya. Matahari itu menjadi sumber kesakitannya setiap hari. Bagaimana tidak? Jika itu hanya menginga...