Jikalau Ini Adalah Mimpi
Tiba-tiba saja Rain kedatangan pertanyaan yang sudah meninggalkannya bertahun-tahun lamanya, "Jikalau bisa memilih akankah kamu hidup di dunia mimpi atau di dunia nyata?". Rain masih ingat, bagaimana diri kecilnya menjawab dengan riang, "Tentu saja, dunia nyata!".
Saat itu dunia masih dipenuhi dengan balon warna-warni dan permen karet yang manis. Hingga Rain tidak mengerti mengapa orang-orang dewasa itu menertawakan jawabannya, seolah meledek dirinya yang naif. Sedangkan Rain saat itu, masih sangat terheran mengapa orang dewasa tidak ingin hidup di dunia nyata? Bukankah sekalipun mereka masuk ke dalam dunia mimpi, suatu saat mereka akan terbangun dan menyadari bahwa kebahagiaan yang mereka miliki tidaklah nyata?
Rain rasa, ia baru mengerti sekarang. Kini matahari yang dulu sering ia pandang dengan senyuman juga mata yang berbinar, menjadi sangat ia benci kehadirannya. Matahari itu menjadi sumber kesakitannya setiap hari. Bagaimana tidak? Jika itu hanya mengingatkannya pada Jingga.. seolah menjadi tarikan napas yang menyayat di tiap detiknya. Jingga yang sangat menyukai matahari terbenam hingga memilih waktu itu sebagai saksi perpisahan mereka. Perpisahan tak diinginkan yang memaksa Rain dan Jingga untuk tumbuh berpisah di dunia yang berbeda.
Namun, bukan hal yang mudah untuk melupakan itu, sebab bagaimana bisa? Mereka bukannya ingin berpisah, tetapi mereka harus berpisah. Ya, dipisahkan oleh takdir nyatanya terasa sangat buruk. Kehampaan mengisi sela-sela ruang hatinya tanpa cela.
Meskipun siang telah berakhir, nyatanya Rain masih saja selalu terjaga di malam hari karena ledakan kenangan yang semakin menyelam dalam pikiran dan perasaannya. Kini Rain mengerti, mengapa orang-orang dewasa itu sangat menginginkan dunia mimpi. Mudah. Ada kesakitan di dunia nyata yang sangat ingin mereka hindari dan kubur hidup-hidup. Ada kenangan yang sangat ingin mereka raih kembali dalam dekapan. Semua yang tidak akan mampu diberikan dunia nyata kepada mereka. Dan wanita itu.. sangat membutuhkannya sekarang.
Jadi.. jkalau saat ini adalah mimpi, maka Rain hanya ingin bahagia bersama Jingga.. dan tak pernah terbangun lagi selamanya.
Komentar
Posting Komentar