Sukses
![]() |
Sumber gambar: Pinterest |
Jika mendengar kata sukses, banyak arti yang bisa kita
kembangkan dari kata itu tergantung cara pandang kita sendiri. Sejenak
kesuksesan menjadi ambigu bagiku.
Selama ini aku memandang kesuksesan sebagai sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang, jabatan, dan popularitas karena apa yang saya lihat
tampak seperti itu. Ditambah sifat aku yang ambisius, membuat aku ingin
meraih itu semua. Namun kesuksesan memiliki makna yang lebih dalam yang bisa
kita telaah, bukan sekedar kuantitas belaka. Aku lebih suka menyebut
kesuksesan itu keberhasilan, sebab entah mengapa lebih mewakili terjadinya
sebuah proses di dalamnya.
Seringkali kita memang diam di tempat dimana kita
dikelilingi oleh orang-orang dengan potensi yang berbeda. Di sosial media
sendiri, wadah dibagikannya informasi dari segala macam penjuru, kita bisa
melihat kesuksesan itu dari berbagai wujud, namun umumnya yang pertama kita
lihat sudah pasti para pengisi bangku dunia hiburan. Mereka boleh jadi idola
kita, dan juga inspirasi bagi kita. Disamping itu, lingkungan kita juga berisi
orang-orang penuh potensi tidak kalah dengan yang media siarkan.
Dengan melihat media yang kerap kali menggambarkan
sesuatu agak berlebihan, saat ini bukan hanya satu orang yang masih sibuk
menenggelamkan dirinya mencari lembar keberhasilan di arsip eksternal. Menjadi
keliru akan diri sendiri, padahal keberhasilan yang sebenarnya terletak pada
arsip internal, yaitu diri kita sendiri.
Yang menjadi pertanyaan apakah kesuksesanmu sama dengan
orang lain? Belum tentu. Apakah bisa dibandingkan? Tentu tidak. Kenapa? Karena setiap
manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. Kita boleh mencoba dan berusaha,
tapi tetap Tuhan lah yang menentukan. Sekeras apapun kita berusaha, bila Tuhan
mengatakan tidak, maka kita harus menerimanya. Cukup berusaha lagi dan percaya
bahwa Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik untuk kita. Setidaknya begitu yang gue percayai.
Keberhasilan bukan hanya dinilai dari kuantitas yang kita
hasilkan atau miliki, keberhasilan juga memiliki nilai kualitas yang sayangnya
jarang kita lirik. Bukan hanya perkembangan hidup secara materi yang dapat
dinilai sebagai kesuksesan, pengembangan diri secara mental pun menjadi poin
yang sangat penting.
Apabila kita paham bahwa kebahagiaan bersumber dari dalam
diri kita sendiri, maka kita tidak perlu orang lain untuk memberikan definisi
itu pada diri kita. Sama seperti keberhasilan, jika kamu tahu pribadimu dengan
baik, maka kamu tak perlu pihak luar untuk menyebutkan kata sukses. Dari
situ akan lebih mudah bagi kamu, untuk menjembatani kelebihan-kelebihan menjadi
keberhasilan.
Terakhir, ada kalimat yang selalu aku ingat ketika aku merasa insecure dengan diri sendiri.
Saat aku merasa aku belum melakukan cukup banyak. Kalimat itu adalah “aku sudah berjalan sejauh ini, mereka tidak tahu seperti apa”. Itu seperti kalimat
yang aku tujukan sebagai apresiasi diri, menghibur diri bahwa tidak apa-apa langkahku belum sejauh yang lain. Aku tidak menyangkal bahwa aku belum menjadi
‘seseorang’, tetapi aku selalu bersyukur aku masih diberi kesempatan untuk
meningkatkan diri ke arah yang lebih baik lagi. Mengingat hari kemarin bahwa aku bisa melewati kerikil-kerikil di kehidupan hingga hari ini.
Aku harap kalian juga menghargai diri akan pencapaian-pencapaian mulai dari hal
sesederhana itu. Sebagai pengingat tentang pentingnya diri kalian sendiri.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Komentar
Posting Komentar